Residu jadi tantangan “drop box” bagi pemangku ekonomi berkelanjutan

Lifestyle Jul 17, 2024

Residu atau limbah merupakan salah satu tantangan terbesar bagi pemangku ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Residu yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, seperti industri, pertanian, dan domestik, seringkali menjadi masalah yang sulit diatasi.

Salah satu solusi yang umum digunakan untuk mengelola residu adalah dengan menggunakan drop box atau tempat sampah umum. Drop box ini biasanya ditempatkan di berbagai lokasi strategis, seperti di pusat perbelanjaan, kantor, atau tempat umum lainnya, agar masyarakat dapat dengan mudah membuang sampah mereka.

Namun, pengelolaan drop box juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dengan benar. Banyak orang yang masih memilih untuk membuang sampah sembarangan, tanpa memperhatikan jenis sampah yang dibuang dan apakah sampah tersebut bisa didaur ulang atau tidak.

Selain itu, kapasitas drop box juga seringkali tidak mencukupi untuk menampung jumlah sampah yang terus meningkat setiap harinya. Hal ini membuat drop box seringkali penuh dan tidak dapat menampung sampah tambahan, sehingga menyebabkan sampah berserakan di sekitar drop box.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya membuang sampah dengan benar dan memperkuat pengawasan terhadap pengelolaan drop box. Sementara itu, masyarakat perlu ditingkatkan kesadarannya untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sebelum dibuang.

Selain itu, pemangku kepentingan lainnya, seperti perusahaan dan organisasi swasta, juga perlu turut berperan dalam mengelola residu secara berkelanjutan. Mereka dapat memperhatikan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, mengurangi limbah produksi, dan mendaur ulang residu yang dihasilkan.

Dengan kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan pengelolaan residu melalui drop box dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan ekonomi di Indonesia.